Friday 30 October 2015

MASUK SURGA ITU NGGAK PENTING..!" [Think Different Ala Cak Nun]

INGAT : Tulisan ini khusus untuk para GENTHO (begundal), mereka yang sedang berproses mencari kebenaran Tuhan.
Yang mengaku Alim atau ahli ibadah atau Ustad minggir dulu, nanti dulu, jangan Komen.
Jangan berharap ada dalil-dalil dari Syekh Zulkifli Jabal Syueb Sanusi (embuh sopo kui? - Gak tau siapa Itu ?). Monggo.

BEBERAPA tahun belakangan marak 'SEDEKAH AJAIB' yang sering digiatkan oleh itu, Si Ustad 'nganu'. Cak Nun hanya mengingatkan, "SEDEKAH itu dalam rangka BERSYUKUR, berbagi rejeki & kebahagiaan, BUKAN dalam rangka MENCARI REJEKI. Ingat itu!
Kalau Anda mengharapkan kembalian berlipat-lipat dari sedekah, itu bukan sedekah, tapi dagang! Paham?"

Beliau tidak mengecam juga, lha wong taraf imannya masih segitu kok.
Kalau menyedekahkan uang, sepeda motor, mobil, rumah, helikopter atau apa pun, ya wis, kasihkan saja, titik! Setelah itu Jangan Berharap Apa-apa. Walau kita yakin akan dibalas dengan berlipat ganda, tapi ketidaktepatan dalam niat menjadikan sedekah bukan lagi sedekah, melainkan sekedar jual beli. Sedekahnya sudah bagus, tapi janji Tuhan jangan pernah dijanjikan oleh manusia, nggak boleh!

Banyak orang beribadah yang masih salah niat gara-gara manut omongan si motivator sedekah. Naik haji/umroh biar dagangannya lebih laris. Sholat Duha biar diterima jadi PNS, biar duit banyak, biar jadi milyarder biar dihormati orang. Ibadah itu dalam rangka bersyukur, titik! Menangislah pada Tuhan tapi bukan berarti jadi cengeng. Nabi dalam sholatnya menangis, tapi sebenarnya itu adalah menangisi. Beda antara menangis dan menangisi. Kalau menangis itu kecenderungan untuk dirinya sendiri, tapi kalau menangisi itu untuk selain dirinya : orangtua, anak, istri, kakek, nenek, saudara, sahabat dan seterusnya.

Ada seorang pedagang miskin yang dagangannya nggak laku, dia sabar dan ikhlas : "kalau memang saya pantasnya miskin, dagangan saya nggak laku, saya ikhlas, manut ae, yang penting Tuhan ridho sama saya." Malah keikhlasan seperti ini yang langsung dijawab oleh Tuhan dengan rejeki berlimpah yang tak disangka-sangka datangnya.

Tapi kalau kita yang ditimpa sial, dagangan nggak laku, biasanya langsung mewek : "Ya Tuhan kenapa saya kok mlarat, miskin, dagangan gak laku, gak bisa beli montor, gak bisa beli mobil, aku salah apa sih..!???" Waaahh..., malaikat langsung gregeten, nampar mukamu : "Oalaaaaah.., cengeng byanget kamu ya...!!!"

Iman seseorang memang tidak bisa distandarisasi. Tiap orang mempunyai kapasitas iman yang berbeda.
Makanya kalau jadi imam harus paham makmumnya. Makmumnya koboi tapi bacaan imamnya panjang-panjang disamakan dengan anak pesantren. Akhire makmumnya di belakang nggerundel, gak ihklas.

Cak Nun mengingatkan, usahakan berbuat baik jangan sampai orang tahu. Kalau bisa jangan sampai orang tahu kalau kita sholat. Lebih ekstrim lagi, jangan sampai Tuhan tahu kalau kita sholat (walau itu nggak mungkin). Pokoknya lakukan saja apa yang diperintahkan dan jauhi yang dilarang-Nya, titik! Itu adalah sebuah bentuk keikhlasan, tanpa pamrih yang luar biasa. Sudah suwung, sudah nggak perduli dengan iming-iming imbalan pahala, yang penting Tuhan ridho, nggak marah pd kita.

Motong rambut atau kuku nggak harus nunggu hari Jum'at. Lha wong paling pingin ML aja kok ya harus nunggu malam Jum'at, Ni gimana sih? Itulah kita, tarafnya masih kemaruk (serakah) pahala. Nggak ada pahala, nggak ibadah. Ini jangan diartikan meremehkan Sunnah Rosul. Pikir sendiri!

"Surga itu nggak penting..!" kata Cak Nun suatu kali. Tuhan memberi bias yang bernama surga dan neraka. Tapi kebanyakan manusia hanya kepincut pada surga. Akhirnya mereka beribadah tidak fokus kepada Tuhan. Kebanyakan kita beribadah karena ingin surga dan takut pada neraka. Kelak kalau kita berada di surga, bakalan dicueki oleh Tuhan. Karena dulu sewaktu di dunia cuma mencari surga, nggak pernah mencari Tuhan. Kalau kita mencari surga belum tentu mendapatkan Tuhan. Tapi kalau kita mencari Tuhan otomatis mendapatkan surga. Kalau nggak dikasih surga, terus kita kost dimana???

"Cukup sudah, jangan nambah file di kepalamu tentang surga dan neraka. Fokuskan dirimu hanya pada Tuhan. Karena sebenarnya orang yang berada di surga adalah orang yang mencari Tuhan. Dzat yang sangat layak dicintai di atas segala makhluk dan alam semesta..." kata Cak Nun

Sunday 18 October 2015

Kisah yang rumit

Cameroon Hooker, seorang sosiopath (orang yang mempunyai masalah sosial), menculik Colleen Stan, seorang gadis berusia 20 tahun, dan menyembunyikannya dalam sebuah kotak menyerupai peti mati di bawah tempat tidurnya selama 7 tahun. Setelah ia berhasil melarikan diri, ia tidak melaporkan Hooker kepada pihak berwajib. Pria itu ditangkap setelah istrinya mengakui perbuatan suaminya kepada seorang pastor, yang kemudian menasehatinya agar melapor kepada polisi.

Selama persidangan terhadap Hooker, Colleen tidak bersikap kooperatif. Bahkan keadaan menjadi lebih buruk ketika pengacara si terdakwa menunjukkan sebuah surat cinta yang ditulis Coleen kepada Hooker.

Kenyataan-kenyataan yang ada sangat jelas. Coleen telah diculik, hidupnya terancam dan ia dikurung dalam sebuah kotak selama tujuh tahun.

Lalu mengapa ia tidak bersikap kooperatif dengan para penuntut umum? Surat cinta itu soal apa lagi? Para Juri tidak dapat menghukum Hooker karena Coleen nampaknya tidak menderita oleh karena apa yang telah dialaminya. Teka-teki yang rumit ini kemudian dipecahkan oleh seorang psikolog yang menjelaskan bahwa dalam masa yang sulit, seringkali orang yang ditawan kemudian merasa cinta dan tumbuh kesetiaan kepada orang yang telah menangkapnya. Ini disebut sebagai Sindrom Stockholm.

Coleen Stan disekap selama beberapa tahun dalam kotak ini, yang disembunyikan di bawah tempat tidur Hooker

Ini disebut mekanisme menyesuaikan diri. Hooker kemudian dihukum seumur hidup dan tidak mendapat kesempatan untuk bebas bersyarat.

Hanya dengan bantuan pemahaman baru ini, mengenai psikologi manusia, kita dapat mengerti ekspresi aneh cinta MAWAR terhadap orang yang telah membunuh sanak keluarganya yang dikasihinya.

Selamat leyeh2

Thursday 15 October 2015

sebuah makna

"Cantik bkn berarti baik. Kaya bkn berarti bahagia. Krn kecantikan & kekayaan bkn jaminan kesempurnaan yang sederhana tapi kaya makna itu lebih dahsyat"

Tuesday 13 October 2015

BIJAKSANA…

Ada kekeliruan besar mengenai kebijaksanaan orang tua, kata Ernest Hemingway. Mereka tidak bertambah bijaksana, melainkan bertambah hati-hati.
Apa iya begitu? Taruhlah begitu. Tapi, ucapan peraih nobel sastra 1954 itu belum jaminan betul.
Bisa jadi, pak Ernest kali ini meleset. Kenapa? Bacalah “De Senecture”, buku klasik yang sering dilupakan orang, berlumuran debu selama 2000 tahun. Di situ banyak disajikan contoh tentang orang lanjut usia yang betul-betul bijak-bestari. Dan ini bukanlah suatu yang ajaib. Malahan, ada kudengar kisah seorang kakek tua yang bukan saja bijaksana, melainkan biangnya bijaksana.
Bagaimana gerangan ceritanya?

Di waktu lampau, tersebutlah seorang tua bangka yang tinggal bersama anak laki-lakinya di pinggir gunung. Suatu hari, si orang tua itu kehilangan kudanya. Para tetangga berdatangan menyampaikan rasa sedih atas malang yang menimpa si kakek. Anehnya, si kakek cuma tersenyum dan berkata, “Darimana kalian tahu bahwa ini berarti kemalangan?”
Beberapa hari kemudian kuda yang hilang itu balik kembali, diikuti oleh sejumlah kuda-kuda liar. Para tetangga berdatangan lagi, menyampaikan ikut bersuka-cita karena si kakek beroleh rezeki, kedatangan kuda-kuda liar yang banyak itu. Si kakek tersenyum lagi dan berkata, “Darimana kalian tahu bahwa hal itu berarti keberuntungan?”
Berhubung kuda-kuda begitu banyak, terbitlah keinginan si anak laki-laki untuk naik salah satu daripadanya. Suatu hari, jatuhlah dia dari atas kuda, kakinya patah. Lagi-lagi para tetangga berdatangan, menyampaikan rasa sedihnya. Dan lagi-lagi si kakek tua tersenyum sambil berkata, “Darimana kalian tahu bahwa peristiwa ini berarti kemalangan?”
Tahun berikutnya pecah perang. Si anak laki-laki tidak ikut perang berhubung kakinya patah. Pemuda-pemuda lain ikut, dan mereka semua tewas di medan pertempuran.
Nah, persis di sinilah apa yang kumaksud. Betapa banyak orang-orang condong menghitung-hitung kesialannya, menganggap seolah-olah dialah yang paling celaka dari semua manusia yang ada. Buat orang-orang semacam ini, patutlah merenungkan apa yang dituturkan si kakek tua tadi. Setidaknya, menarik manfaat dari kebijaksanaannya

Met pagi gaes...

Monday 12 October 2015

ORANG BUTA MEMBAWA LAMPU PENERANGAN

Seorang buta sedang berjalan dengan tongkatnya di malam hari. Tangan kanannya memegang tongkat sementara tangan kirinya membawa lampu. Pemandangan ini cukup mengherankan bagi seorang pria yang kebetulan melihatnya.
Supaya tidak penasaran, pria itu bertanya,
"Mengapa anda berjalan membawa lampu?"
Orang buta itu menjawab, "Sebagai penerangan".
Dengan heran pria itu bertanya lagi, "Tetapi bukankah anda buta & tetap tidak bisa melihat jalan meski ada lampu penerangan?" Orang buta itu tersenyum sambil menjawab, "Meski saya tidak bisa melihat, orang lain melihat saya. Selain membuat jalanan menjadi terang, hal ini juga menghindarkan orang lain untuk tidak menabrak saya".

Disaat kita melakukan sesuatu untuk orang lain, sebenarnya kita sedang melakukan sesuatu untuk diri kita sendiri.
Kita diingatkan untuk tidak jemu2 berbuat baik.
Ini sebuah rahasia kehidupan untuk hidup yang membawa damai, berkelimpahan &  hidup bahagia.
#selamatpetanggaes

Friday 9 October 2015

Jodoh

Jodoh itu tak hanya milik segelintir orang, 
Tak juga hanya untuk saya, 
Tak juga hanya untuk anda, 
Apalagi hanya untuk mereka, 
Jodoh itu adalah milik kita semua, 
Kita sama-sama punya hak untuk mendapatkannya. 

Jodoh itu telah tertuliskan, 
Jodoh itu telah ditentukan, 
Jodoh itu telah ditaqdirkan, 
Jodoh itu telah ditetapkan, 
Walaupun hal itu tetap menjadi rahasia-Nya, 

Terkadang kita begitu risau, 
Ketika kita belum mendapatkan, 
Ketika kita merasa sudah waktunya, 
Ketika sebagian teman sudah mendapatkan, 
Ketika orang tua mulai bertanya setiap harinya, 

Kita tak hanya sekedar mencari jodoh yang baik, 
Kita tak hanya sekedar mengejar jodoh yang baik, 

Ada yang lebih penting dari kesemuanya itu, 
Gapailah jodoh dengan niat yang baik, 
Gapailah jodoh dengan cara-cara yang baik, 
Dengan menjadikan diri sebagai orang yang baik, 
Dengan tak melupakan dengan doa sambil lalu menunggu keputusannya. 

Ingatlah, 
Menikah dengan waktu yang sedikit tertunda akan jauh lebih baik daripada menikah dengan terburu-buru tapi mendapatkan pasangan yang kurang baik. 

by duniapustaka.com

bumi makin tua

saya tidak tau akan semuanya ini karena hanya bisa melihatnya dunia ni makin tua makin uzur makin renta banya yg bumi lewati dan aku hanya bisa menghela nafas

Catatan Mas Danu : Tentang Betina

Elang betina adalah ibu yg teladan mengurus anak mereka dgn cinta.
Sebelum bertelur,
ia menyiapkan sarang dibukit yg tinggi, dibawahnya jurang.
Rangkanya dari ranting yg keras & duri tajam dilapisi rumput² halus & cabutan bulu dari dada ibu agar sarang menjadi nyaman.
Setelah di erami,
telur menetas & jadilah anak elang.
Saat anak elang lapar,
paruhnya akan di tengadahkan lalu sang ibu memasukkan makanan hasil buruan.
Anak elang pun tumbuh menjadi besar.
Kala angin kencang berhembus sang ibu merentangkan sayap,
menutup sarang u/memberikan perlindungan.
Suatu saat anak elang kaget,
ransum makanan tiba² dihentikan,
perangai sang ibu berubah tajam,
"Ibu kenapa begini?"
Di waktu yg lain anak elang kaget lagi saat sayap sang ibu dikibaskan,
rumput halus & bulu berhamburan keluar sarang,
tinggal duri tajam menusuk badan.
"Ibu, tega nya?"
Anak elang juga kaget waktu mereka di usir dari sarang, didorong keluar, jatuh melayang,
"Ibu kenapa kau mau membunuh anakmu?"
Ketika hampir sampai dasar jurang,
sang ibu menyambar cepat & menyelamatkan.
Demikianlah ber-kali² mereka di jatuhkan,
sampai suatu saat anak elang mulai mengepakkan sayap & bisa terbang.
Ortu elang dgn riang mengajak si anak terbang di atas awan,
belajar mencari binatang buruan,
barulah si anak elang sadar ortunya mengajarkan kerasnya kehidupan.
Orang tua harus seperti elang, mengurus anak dgn cinta,
TAPI ada saatnya harus tega agar anaknya bisa menjadi "orang".

http://catatanmasdanu.blogspot.com

Catatan Mas Danu : Tentang Resiko & Perjuangan

Di tahun 1900, Wright bersaudara
sudah mengajukan kemungkinan orang
dapat terbang. Tanggapan sinis dan
keraguan menyerang mereka bahwa
manusia tidak dapat terbang.
Banyak sekali percobaan mereka yang
gagal. Tapi Orville Wright dan Wilbur
Wright tidak menyerah pada visi
mereka.  Mereka mempersiapkan segala
risikonya jika percobaan mereka
gagal, seperti mereka menyiapkan
landasan darurat di pantai berpasir
yang lebih aman.
Pada 17 Desember 1903, di pagi hari
yang cerah, mereka berhasil mengubah
kemungkinan menjadi kenyataan. Dari
percobaan yang berulang kali gagal,
Wright bersaudara akhirnya berhasil
menorehkan sejarah penerbangan dunia
untuk pertama kalinya. Meski hanya
bisa melayang setinggi 10 kaki selama
12 detik, tetapi percobaan mereka
merupakan fondasi penemuan pesawat
terbang.
Jika Anda dapat melihat
kemungkinan-kemungkinan, yakinilah
dan wujudkan kemungkinan tersebut!
Mungkin Anda juga akan melihat banyak
rintangan dan tantangan. Tetapi yang
membedakan Anda dengan orang lain
adalah mereka hanya bisa melihat
risikonya saja, sedangkan Anda bisa
melihat bagaimana mengatasi risiko
tersebut.
Ketika orang lain menyerah dan
menangisi kegagalan, kekuatan pikiran
Andalah yang dapat mengatasinya.
Katakan bahwa Anda dapat bangkit lagi
setiap kali gagal dan mencoba lagi.
Singkirkan segala keraguan dan
ketakutan. Jika Anda percaya Anda
dapat terbang, maka Anda pun terbang
daniel nugroho

Catatan Mas Danu : Tentang Karyawan

Setan dalam ujud "malaikat"
Seorang karyawan baru dan sangat lugu dalam sebuah pekerjaan baru ,terjebak pada persoalan konflik intern perusahaan tempat ia bekerja. Entah melibatkan diri ataupun terlibat, ia lantas berpihak pada salah satu pimpinan yang dirasa benar dlm permasalahan tsb, lantas ia mendedikasikan seluruh waktunya berpusat pada pimpinan yg dilihat dan dikesankan  "putih" tsb
Tetapi dunia kantor adalah "rumah panas" dimana teramat sulit dibedakan benar-salahnya oleh karyawan baru tsb.
Gayung bersambut, karyawan tsb rajin memberikan info ttg perkembangan di lapangan hingga tercipta kedekatan antara bawahan dan pimpinan tersebut. ( maksud kedekatan adalah ketika pimpinan hanya memanfaatkan dan karyawan lugu merasa dekat-red).
Semakin dekat jalinannya, semakin kagumlah karyawan lugu tsb kpd sosok pimpinannya yg dilihat kasat mata sbg pimpinan yg bersih, benar sekaligus pintar. Tak hanya itu saja, pimpinan tsb memberikan contoh bgm mlkn ibadah dengan rajin dan taat dlm praktik kesehariannya.
Alih-alih, sang pimpinan idola tsb berniat keluar dari lingkaran konflik internal perusahaan dibuktikan dengan surat resmi pengunduran diri. Tak sampai disitu, pimpinan tsb mengajak karyawan lugu tsb untuk juga mlkn hal sama yg dilakukannya, resign. Pertanyaan "kapan resign" berlangsung hampir 6x, baik melalui email juga bbm. Dalam kurun waktu pemikiran untk bertahan apa ikut saran mantan pimpinannya tsb sang mantan pimpinan mengatakan bahwa karyawan tsb tdk perlu berlama-lama berkubang  di peciren ( terjemahan: limbah pembuangan ). Atas dasar bingung, terdesak dan juga solidaritas, maka karyawan tsb pun berpihak pada saran mantan pimpinannya tsb lantas  menuliskan surat resign. Sblm diserahkan scr resmi ke bag personalia, karyawan lugu memfoto surat resign tsb, mengirimkan via bbm ke mantan boss dan sang boss pun merespon balasan dengan kata: "bagus".
"Bulan madu" pun berlangsung ditengah- tengah karyawan lugu dan pimpinan sdh sama-sama resign. Hubungan semakin intim layaknya teman meskipun keduanya  terpaut 25 an tahun. Waktu berselang, tidak lama, ketika akhirnya karyawan tsb penasaran dan  menanyakan lagi kpd mantan pimpinan tsb, apa motivasi pimpinan tsb menyuruh ia keluar kerja. Pimpinan tsb lantas membalas melalui email yg mengatakan bahwa ia tidak pernah menyuruh karyawan tsb keluar dari pekerjaannya.
Bagai petir disiang bolong, karyawan tsb shock, stress dan bengong atas jawaban pimpinan tsb. Disatu sisi ia membawa bukti berupa email dan copy chat bbm atas anjuran keluar kerja oleh pimpinan tsb. Disatu sisi karyawan lugu tsb tidak pernah sekalipun merengek meminta pekerjaan pengganti, ia hanya meminta penjelasan dibalik itu semua.
Kisah apes karyawan lugu sampai disini  saja, saya tidak tega melanjutkan ceritanya. membayangkan saja tidak sanggup betapa hancurnya hati sang karyawan lugu tsb setelah sadar ia salah memberikan loyalitas dan salah mempercayai orang hanya tertipu polesan hal lahiriah! Kasihan nasib sang karyawan lugu dibanting dan ditikam oleh boss yg dimata karyawan lugu tsb nampak terlihat lurus dan suci.
Bila dikatakan sebuas-buasnya induk singa tidak akan memangsa anaknya, terpatahkan ketika seorang bapak telah memangsa anaknya. Sedih dan nelangsa dalam prakik dunia kerja di jakarta yg kejam dan tak kenal ampun.....
***
Dari cerita diatas, saya ingat ceramah seorang rohaniwan bahwa ketika Tuhan bekerja, setanpun ikut bekerja. Hal tsb ditegaskan dalam sebuah perumpaan tentang tanaman gandum yg tumbuh bersama ilalang. Maka setiap kali Tuhan berkarya, setanpun menjiplak, meniru, memelintir, membelokkan dan memalsukannya.
"Ketika benih itu ditabur, lalu bertunas yang diantaranya ada benih iblis." Demikian pekerjaan iblis menjungkir balikkan dunia dg kekacauan dan kebinasaan.
Judul "Setan dalam ujud malaikat" tentu saja ini hanya kiasan belaka bkn dalam arti yang sesungguhnya. Kiasan ini hanya sekedar menggambarkan perbuatan jahat yg dibungkus dengan kebaikan, bukan yang sesungguhnya; pura-pura; kepura-puraan, mirip, asli tapi palsu atau menyerupai tiruannya.
Setan hadir bkn dlm rupa rupa menakutkan tapi yg berbahaya justru ketika hadir dlm manifestasi yg beraneka ragam perilaku dlm diri manusia modern. Karakter setan sdh jelas, ia hanya mementingkan diri sendiri dan sama sekali tak berbelas kasihan. Selain itu buah karya setan sdh jelas: akar pahit, pengkianatan, kekecewaan, penipuan, kebohongan, penyangkalan diri dsbnya. Sementara gambaran sifat malaikat adalah kebalikan dari kepemilikan karakter setan itu sendiri. Lalu setan berusaha keras menyamai Tuhan untuk penugasan pengelabuhan kpd manusia dlm penjelmaan manifestasi perbuatan manusia. Tidak heran jika setan tsb seolah-olah mirip rupa rupa orang suci dan saleh, kata-kata yg keluar dari mulutnya terdengar manis dan menyenangkan telinga, bisa jadi ia adalah pegiat agama, atau termasuk pelaku perintah agama. Maka bagi yang tidak cermat, bukan tidak mungkin akan terpedaya oleh kedoknya karena ia datang hanya memporak-porandakan, mengacau-balau kan, menebarkan keputus-asaan lalu pergi berlalu setelahnya. Bagi yang terlena dan terkena jeratnya, sdh tentu akan cedera jiwanya.
Setan juga hadir dan bersemayam pada jiwa-jiwa yg sombong, jiwa-jiwa yg menghamba materialisme, jiwa-jiwa yg mengandalkan kemampuan sendiri juga jiwa-jiwa yang melogika Tuhan sebatas kemampuan akalnya. Setan atau iblis menyukai jiwa-jiwa dg spesifikasi seperti itu dan tetap membiarkan jiwa-jiwa tsb normal menjalankan agamanya ( mlkn doa, mlkn ritual,ibadah ataupun membaca ayat suci ).
Bagi karyawan lugu tsb, ini adalah moment terbesar untuk belajar hidup yang sesungguhnya. Pembelajaran dengan ujian nyata. Belajar hidup adalah suatu kondisi yang tak ada putusnya, ia dilakukan tanpa henti tak kenal lelah dan sekaligus sebuah tugas tiap individunya. Sebab kalau berhenti, ia sdh tidak hidup lagi. Demikian pula dalam seperjalanan yg tdk luput dari kerikil-kerikil tajam yg menancap di kaki-kaki sepanjang perjalanan hidup setiap orangnya dlm laku yg berbeda-beda dlm perjalanan ziarahnya.
Belajar hidup tentu tidak mudah dan tidak mulus begitu saja, ia mengalami jatuh bangun: ada kalanya salah jalan, tersesat, salah menjatuhkan pilihan, salah menjatuhkan loyalitas kepada orang yg tidak tepat, salah mempercayai orang, salah mengambil keputusan, salah mempercayai sesuatu, salah berteman dan seribu kesalahan lainnya yg telah diperbuat yg menyakitkan dan bisa menciderai diri sendiri.
Tentu, kesalahan demi kesalahan seharusnya menjadi sebuah pembelajaran, bukan justru menjadi seekor keledai yg selalu masuk ke lubang yg sama kedua kali.
Seharusnya, kesalahan yg pernah terjadi tidak layak mendapat tempat untuk diratapi, ia harus sesegera diperbaiki. Maka lebih baik pernah terjadi kesalahan daripada tidak pernah mengalami salah sama sekali. Sebab orang yg tidak pernah melakukan kesalahan dan tidak segera memperbaiki ibarat seorang manusia yg selamanya menjadi bayi. Tetapi yg pernah berbuat salah dan memperbaikinya, ia naik kelas.
Untuk memperbaiki kesalahan jg memperbanyak diri dg memperbanyak  pengetahuan, dibutuhkan komitmen hati dan akal budi dan mawas diri. Kekuatan manusia terbatas, tetapi Kuasa Tuhan tiada batasnya, dan Tuhan sudah membekali dengan hikmat dan akal budi untuk diasah terus menerus.
Sebagai penghiburan, sang karyawan lugu tsb saya ibaratkan seorang siswa yang hendak membuat sebilah keris yg indah, ia tak ragu menghabiskan banyak besi untuk menjadi satu buah saja sebilah keris yg indah. Belajar hidup butuh sebuah pengorbanan yang terkadang  disertai rasa pedih mendalam.
"Dont trust anybody" sepertinya semboyan pembelajaran yg lumayan cocok untk sang karyawan lugu, itu artinya sebuah tugu pengetan, bahwa  ia harus total mempercayakan hidupnya bukan pada menungso ( manusia), tapi hanya pada Sang Khalik, Tuhan Yang Maha Esa, Sang Penebus, Allah Empunya dunia seisinya.
Sampai disini, saya menyarankan kpd karyawan lugu tsb untk sepenuhnya mengampuni mantan pimpinannya tsb agar justru tak ada luka batin maupun akar pahit, karena selama ada dendam, ada kebencian, ada rancangan kejahatan dibalas dengan kejahatan, disitulah iblis nimbrung ikut berkarya. Saya senang karena akhirnya sang karyawan tsb sdh mengampuni bekas pimpinannya tsb,  bahkan tetap menyayanginya layaknya seorang anak yg sayang kepada bapaknya. Sebab Tuhan itu baik maka manusia tdk boleh jahat apalagi membalas kejahatan dengan kejahatan yg adalah keinginan dagingiah, sebab jika itu dilakukan, berarti ada yg salah dengan sebuah didikan. Dan apabila dilakukan, ia akan seperti garam yg kehilangan asinnya.
Huffft... Hidup itu indah, tak ada ruang untuk ragu.
Salam/ Daniel Nugroho http://catatanmasdanu.blogspot.com
( didedikasikan untuk Agung Sedayu (AS), kisah yg diangkat dari kejadian nyata atas penderitaan yg pernah terjadi pada interaksi antar manusia, agar menjadi pelajaran bagi siapa saja ).